Article

Life Is Beautiful # 9: Integritas



Banyak dari kita tidak dipercaya oleh orang lain karena ada ketidak-sesuaian antara apa yang kita kampanyekan – ingat saya pakai kata kampanye karena itu berarti mengajak orang lain secara masal kepada apa yang kita serukan – dengan apa yang kita lakukan.

Suatu saat saya kesasar ke sebuah blog milik seorang trainer yang cukup terkenal – paling tidak di Jakarta sana – saya tahu dia terkenal karena sering acaranya diliput di republika dan dia mengisi kolom motivasi di sebuah majalah remaja muslim. Di blognya dia menulis “Saya Rindu Orang Kaya yang Dermawan” di postingan sebelumnya dia menulis tentang bukunya yang baru.

Secara iseng saya isi komentar dibawah postingan dia yang dengan tulisan, saya rindu orang trainer yang menggratiskan trainingnya.. sedang di bawah posting tentang buku barunya, saya beri tulisan : saya rindu trainer yang menggratiskan bukunya sehingga bisa di donlod bebas :D

Beberapa hari kemudian saya coba cek – dan ada respon bahwa saya diminta ke kota di jawa tengah di karena dia tiap semester mengadakan training kewirausahaan gratis.. sedang di bawah postingan tentang buku barunya dia tidak membalas sama sekali.

Meskipun hati kecil saya ketawa, tapi saya salut dia berani menjawab komentar saya. Tidak menghapus begitu saja sebagaimana ketika saya komentar di blog seorang penulis buku-buku remaja muslim yang cukup produktif, dia paling getol menentang sistem kapitalis dan demokrasi. Ketika saya komen di blognya tentang mengapa dia tidak menggratiskan bukunya untuk didonlod karena bukankah hak cipta adalah anak kandung dari sistem kapitalis (contohnya ya seperti mikrosoft yang harus bayar, nggak kayak linux yang bebas meriah).

Beberapa hari kemudian saya cek,
Saya tertawa keras karena alih-alih menjawab komen saya dia menghapus komen saya tak bersisa..

Ah…saya ini ada-ada saja meminta orang lain yang susah dia laksanakan :D

***

Ya… itu mungkin contoh yang terlalu ekstrim meskipun benar-benar terjadi.

Tetapi saya ingin memberikan sebuah contoh yang juga nyata:

Suatu ketika Imam Hasan Al Bashri seorang ulama yang cukup disegani, diminta menyampaikan kutbah tentang pembebasan budak. Tetapi pada saat kutbah jum’at dia tidak menyinggung masalah itu sama sekali. Orang-orang memintanya lagi, sampai beberapa jum’at dia tidak menyinggung sedikitpun. Sampai suatu ketika dalam kutbah dia mengajak jamaah jumat untuk membeaskan budak.

Ketika selesai solat jumat orang-orang pada bertanya, mengapa baru saat itu dia menyampaikan permintaan orang-orang tadi – bahkan ketika yang meminta sudah lupa.

”Bagaimana aku menganjurkan orang lain untuk melakukan sesuatu yang belum aku lakukan? Aku baru beberapa hari yang lalu membebaskan budakku”

Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan "Life Is Beautiful # 9: Integritas"!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.