Mercon Busi: Kreativitas Ramadan Anak Zaman Dulu
Jika sebelumnya saya menulis tentang mercon bantingan, kali ini saya ingin mengenang salah satu kreativitas anak-anak dulu dalam mengisi waktu di bulan Ramadan: membuat mercon dari busi motor atau kunci pintu yang dimodifikasi.
Bagaimana caranya?
Langkah pertama, kami harus mencari busi motor bekas. Biasanya, kami mendapatkannya dari orang tua yang memiliki motor atau langsung ke bengkel, meminta busi bekas yang sudah tidak terpakai. Setelah mendapatkan busi, kami mulai memodifikasinya.
Bagian atas busi, yang berbentuk sekrup, harus dipatahkan terlebih dahulu untuk membuka akses ke dalamnya. Selanjutnya, kami mencungkil dan menghancurkan keramik di dalam busi, yaitu bagian yang menjadi penyangga elektroda tengah. Ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak melukai tangan.
Setelah busi berlubang, kami mencari mur atau baut yang ukurannya pas dengan bagian atas busi yang sudah terbuka. Baut ini nantinya akan diikat dengan karet pentil yang kuat, tetapi masih cukup fleksibel untuk ditarik ke atas. Baut ini berfungsi sebagai pemukul yang akan menciptakan ledakan saat mercon dilemparkan.
Untuk bahan peledaknya, kami menggunakan mesiu atau jika tidak ada, kami mengumpulkan kepala korek api yang mengandung fosfor dan sulfur. Kepala korek ini dihancurkan menjadi butiran kecil, lalu dimasukkan ke dalam busi hingga hampir penuh. Setelah itu, bagian atasnya ditutup dengan lapisan kertas penggosok dari wadah korek api agar lebih mudah meledak.
Langkah terakhir, kami menambahkan ekor dari tali rafia sepanjang 20-30 cm pada bagian bawah busi. Ini berfungsi sebagai pegangan sekaligus membantu mengarahkan jatuhnya mercon saat dilemparkan.
Begitu semuanya siap, mercon busi siap diuji coba!
Caranya, busi yang sudah diisi dengan bahan peledak tadi dipegang pada ekornya, lalu dilemparkan setinggi mungkin, dengan perkiraan jatuh di atas permukaan keras seperti jalan aspal atau batu. Ketika menyentuh tanah dengan keras, mercon pun meledak, meskipun tidak sekeras mercon bantingan. Namun, kesenangan dan rasa bangga saat berhasil membuatnya tetap luar biasa!Ramadan di Masa Kecil yang Penuh Kreativitas
Bagi kami, Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga saatnya bereksperimen dan berkreasi dengan hal-hal seru seperti ini. Bagaimana dengan Ramadan masa kecil kalian? Apa kenangan seru yang masih membekas hingga sekarang?
Tidak ada komentar: