Article

Para Healer yang Tidak Bersertifikat

oleh :

Adi Prayuda



Tidak semua penyembuh punya gelar, sertifikat, atau duduk di ruang-ruang kelas healing dan mengajar banyak orang. Banyak dari mereka justru ada di rumah-rumah kita, dan menyediakan hati dan hari mereka hanya untuk beberapa orang.

Seorang suami yang dengan sabar menemani luka inner child istrinya. Seorang istri yang dengan penuh kasih menemani luka inner child suaminya. Seorang anak yang pelan-pelan belajar memahami luka inner child orang tuanya. Orang tua yang terus berusaha menemani luka inner child anaknya, bahkan kadang juga anak orang lain, meski lukanya sendiri masih terbuka.

Mereka inilah para healer tanpa gelar , yang hadir bukan dengan metode healing yang rumit dan canggih, tapi dengan kesediaan hati. Mereka merawat keluarga dengan sabar, meski diri mereka pun masih mencari jalan pulih.

Apresiasi luar biasa untukmu yang memilih menemani, bukan meninggalkan. Untukmu yang mau hadir, meski kadang tidak tahu harus berkata apa setelah adu pendapat tanpa arah. Untukmu yang terus percaya, bahwa kehadiran adalah obat paling sederhana sekaligus paling ajaib.

Hari ini, dunia tidak hanya butuh lebih banyak teori, tapi lebih banyak manusia yang saling menemani satu sama lain. Karena luka memang tidak selalu bisa sembuh seketika, tapi kehadiran kesadaranmu membuat perjalanan itu terasa mungkin.

Untuk semua healer yang tak bersertifikat: terima kasih sudah ada. 



Tidak ada komentar:

Terima kasih sudah membaca tulisan " Para Healer yang Tidak Bersertifikat "!
Jika Anda punya kritik, saran, masukan atau pertanyaan silahkan tinggalkan pesan Anda melalui kolom komentar di bawah ini.